sanggupkah engkau memendam rasa
jikalau selalu akan dihina
sanggupkah engkau merasa
bila tak tertahan sakit yang terduga
tersambar petir tertiup angin
mungkin tak akan bisa kulalui
tapi untuk mencintaimu kubisa
untuk rela berkorban dan mencinta
selebihnya dan takkan ku khianati
perjalanan dan kenangan saat bersamamu
selalu tertoreh manis di kehidupanku
sekarang atau pun nanti
hidup atau pun mati kan kukenang
bersama impian kita berdua
jikalau selalu akan dihina
sanggupkah engkau merasa
bila tak tertahan sakit yang terduga
tersambar petir tertiup angin
mungkin tak akan bisa kulalui
tapi untuk mencintaimu kubisa
untuk rela berkorban dan mencinta
selebihnya dan takkan ku khianati
perjalanan dan kenangan saat bersamamu
selalu tertoreh manis di kehidupanku
sekarang atau pun nanti
hidup atau pun mati kan kukenang
bersama impian kita berdua
semua hampa oleh rona rona kehidupan
menari nari diatas penderitaan ku
yang semakin melekat erat di dada
merobek tiap tiap ruang di hati
meronta merintih tiada arti
jika perasaan cinta ini tertindih
tak kau rasa sakit ini
tak kau tengok wajah kesakitan ini
yang kau tahu hanyalah penyesalan dan amarah
tak terka sakit yang kurasa
kehilangan tak kurela
betapa tega semua ini terjadi
mengharap cinta yang hilang tak kembali
menari nari diatas penderitaan ku
yang semakin melekat erat di dada
merobek tiap tiap ruang di hati
meronta merintih tiada arti
jika perasaan cinta ini tertindih
tak kau rasa sakit ini
tak kau tengok wajah kesakitan ini
yang kau tahu hanyalah penyesalan dan amarah
tak terka sakit yang kurasa
kehilangan tak kurela
betapa tega semua ini terjadi
mengharap cinta yang hilang tak kembali
sehangat mimpi yang terjaga
sedingin hujan yang tertahan
semua Angan kini bersemayam
terdiam dan terus terpejam
bayang semu kini kupendam
dalam rongga takdir ku sirna
bak rangka yang terhina
semua sama dimakan usia
kau hempaskan tubuh ku ini
kau diamkan aq serasa tersenyum
getir dan perih selalu terasa
kau tinggalkan semua harapan
kini semua pupus ditelan mimpi
dan semua rasa ini telah memanggil
menggenggam dan meraihku
dari kelam dan hitam relung dihati
sedingin hujan yang tertahan
semua Angan kini bersemayam
terdiam dan terus terpejam
bayang semu kini kupendam
dalam rongga takdir ku sirna
bak rangka yang terhina
semua sama dimakan usia
kau hempaskan tubuh ku ini
kau diamkan aq serasa tersenyum
getir dan perih selalu terasa
kau tinggalkan semua harapan
kini semua pupus ditelan mimpi
dan semua rasa ini telah memanggil
menggenggam dan meraihku
dari kelam dan hitam relung dihati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar